Kegiatan pelatihan petugas lapangan Survei
Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Asmat telah
selesai dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan agar petugas lapangan memiliki
pemahaman konsep yang sama dalam melakukan pencacahan di lapangan. SAKERNAS merupakan
salah satu survei andalan BPS yang bertujuan untuk menangkap fenomena
ketenagakerjaan di Indonesia. Nantinya Survei ini dapat menghasilkan indikator
ketenagakerjaan penduduk Indonesia.
Lima belas petugas lapangan yang terdiri dari
empat Petugas Pengawas Lapangan (PML) dan sebelas Petugas Cacah Lapangan (PCL)
mengikuti kegiatan pelatihan ini. Petugas tersebut berasal dari pegawai, Kordinator
Statistik Kecamatan (KSK), dan Mitra BPS. Ada yang berbeda dengan pelatihan
kali ini. Pasalnya dari kelima belas petugas itu, tiga diantaranya merupakan
perwakilan pegawai dari Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian.
Partisipasi pegawai statistik daerah tersebut diharapkan dapat meningkatkan
koordinasi antara pegawai BPS selaku lembaga perstatistikan yang vertikal
dengan Dinas Statistik Daerah, khususnya di Kabupaten Asmat.
Sebelum pukul 08.00 para petugas telah berkumpul
di aula gedung Credit Union Ndar Sesepok. Kegiatan dibuka pada hari Rabu 19
Juli 2017 pukul 08.00 oleh bapak Sugiyanto, S.ST, M.Si selaku Kepala BPS
Kabupaten Asmat. Suasana ruangan mulai mencair ketika sesi perkenalan
masing-masing petugas. Kegiatan dilanjutkan dengan pembelajaran materi
SAKERNAS. Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 19 Juli
hingga 21 Juli 2017. Kegiatan ditutup pada Jumat pukul 16.00. Dalam sesi
penutupan, Kepala BPS Kabupaten Asmat berpesan mengenai pentingnya kesamaan
konsep dalam sebuah survei. Untuk dapat membandingkan hasil sebuah survei
dengan survei lain maka keduanya harus menggunakan konsep yang sama. SAKERNAS
mengadopsi aturan ketenagakerjaan yang telah disepakati secara internasional.
Sehingga indikator yang dihasilkan SAKERNAS dapat dibandingkan secara
Internasional. Di akhir acara penutupan, terdengar diskusi kecil pegawai Dinas
Statistik yang mengatakan “ternyata membuat kuesioner survei tidak semudah apa
yang dibayangkan, harus mempelajari terlebih dahulu konsep dari apa yang akan
dicari dari kuesioner tersebut”.